BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang besar dan subur
tanahnya, sehingga banyak tumbuhan dan juga rempah rempah yang dapat tumbuh
subur disini, bukan itu saja banyak juga bahan bahan tambang yang ada dan
terdapat disini, hal tersebut membuat banyak pedagang dari luar negeri untuk
datang ke Indonesia untuk melakukan jual beli rempah rempah, lambat laun karena
di Eropa terjadi revolusi dibanyak bidang bangsa Eropa pun mulai berdatangan ke
Indonesia. Awalnya tujuan dari pedagang Eropa adalah untuk berjual beli rempah
rempah di Indonesia, namun karena mereka lebih unggul di bidang pengetahuan dan
juga ilmu lain mereka kemudian mengekploitasi sumber daya alam Indonesia,
ekploitasi itupun menyebabkan rakyat Indonesia melakukan perlawananmereka
berpendapat bahwa tujuan para pedagang asing bukanlah untuk berdagang,
melainkan untuk menjajah habis sumber daya alam Indonesia.
Peprangan peperangan terjadi disetiap daerah,
mereka menginginkan agar para penjajah yang datang ke Indonesia pergi dari
tanah air mereka, namun upaya perlawanan perlawanan ini selalu mengalami banyak
rintangan, para pejuang pejuang kemerdekaan masih selalu berjuang dengan sifat
kedaerahan mereka, sehingga upaya upaya mereka selalu gagal. Kegagalan demi
kegagalan terus terjadi, karena sifat kedaerahan yang masih mereka usung. Lalu
disaat para pejuang tak mampu lagi untuk melawan dengan cara perang yang
bersifat kedaerahan munculah para golongan terpelajar yang kelak akan
mengikrarkan “Sumpah Pemuda” untuk menyatukan perjuangan Indonesia agar
serentak dalam mengusir penjajah.
Sejarah Sumpah Pemuda adalah peristiwa yang
sangat besar yang pernah terjadi di negara kita, para pemuda pemudidari seluruh
wilayah negara kita bersatu padu dalam upaya membangun kekuatan Nasional
Indonesia untuk mengentaskan Indonesia dari kolonialisme Negara Eropa, karena
para pemuda Indonesia merasa iba dengan keadaan di tanah airnya yang penuh
dengan penindasan dan kesewenang wenangan bangsa penjajah, para pelaku dari
upaya penyatuan pemuda ini adalah para pelajar pelajar Indonesia yang
mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu, sehingga mereka mempunyai pemikiran
pemikiran yang maju tentang pent ingnya Nasionalisme, mereka berpendapat bila
pemuda pemudi didaerah daerah dapat disatukan, maka Nasionalisme akan dapat
dibangun dengan baik dan kemerdekaan Indonesia akan secepatnya dicapai.
Mereka
telah melihat perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan yang selalu berjuang
dimasa lalu yang dan perjuangannya bersifat kedaerahan, perjuangan mereka
banyak yang tidak berhasil, ketidak berhasilan tersebut dikarenakan kurangnya
persatuan dan juga tidak tersstruktur, mereka juga mementingkan kelompoknya
saja bukan untuk membantu yang lain, egoisme yang masih tinggi ini juga
merupakan salah satu batu sandungan perjuangan. Dengan pemikiran baru yang
digagas para pemuda pemuda terpelajar ini, mereka menginginkan perjuangan tidak
lagi lewat jalur perang saja, tetapi juga menggunakan cara diplomasi dalam
upaya memerdekakan negara indonesia. Mereka yang kembali dari sekolahnya
kemudian merasa terketuk dengan keadaan politik yang terjadi di Indonesia,
kemudian mereka membentuk suatu organisasi perhimpunan pelajar, ini adalah
gerakan mahasiswa yang akan merubah perjuangan Indonesia, motor dari gerakan
ini adalah Bung Tomo dan juga Bung Karno.
Adanya
perhimpunan yang muncul di Bandung dan Jakarta membuat banyak organisasi
organisasi pemuda muncul, semangat persatuan nampaknya telah hadir dikalangan
pemuda bangsa Indonesia, motivasi untuk membangun sebuah Nasional yang kuat dan
semangat pantang menyerah yang dipunyai para pemuda Indonesia membuat optimisme
tentang pencapaian kemerdekaan semakin besar, mereka kemudian membentuk suatu
organisasi yang besar untuk lebih menguatkan organisasi mereka.
Karena
bila persatuan nasional pemuda telah tercapai gagasan tentang perjuangan baru
pun akan segera muncul, mereka dengan sekuat tenaga, pikiran dan harta, serta
tak pernah menyerah untuk menyatukan Indonesia nyatanya berhasil mencapai
tujuan yang dicita citakan bersama.
BAB
II
PERUMUSAN
MASALAH
Seberapa penting Sumpah Pemuda bagi kemajuan
perjuangan Indonesia?
BAB
III
ISI
Negara Indonesia yang subur adalah suatu
anugerah dari Tuhan pencipta alam, kesuburan ini pada masa lalu merupakan
sebuah sumber kehidupan bagi penduduknya, kesuburan bangsa indonesia juga
menjadi incaran para pedagan pedagang luar untuk melakukan upaya perdagangan di
Indonesia, selain berdagang ada juga yang mempunyai keinginan untuk menguasai
sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Orang orang Eropa awalnya datang
untuk berdagang, namunkarena mereka unggul dalam teknologi dan ilmu
pengetahuan, mereeka melakukan upaya untuk menguasai sumber daya alam
Indonesia.
Tahun
1596 Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, pertama kali mendarat di
Banten. Tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Verenigde Oost
Indische Compagnie) di Batavia untuk memperkuat kedudukannya. VOC mempunyai hak
istimewa disebut Octroi. Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both, kemudian
digantikan J. P. Coen. VOC ingin menguasai pusat-pusat perdagangan, seperti
Batavia, Banten, Selat Sunda, Makasar, Maluku, Mataram (Jawa), dan berbagai
daerah strategis lain. Belanda dapat menguasai Nusantara karena politik kejam
mereka yaitu politik adu domba. Belanda mengadu domba raja-raja di daerah
sehingga mereka terhasut dan terjadilah perang saudara dan perebutan tahta
kerajaan.
Belanda membantu pemberontakan dengan meminta
imbalan daerah kekuasaan dagang (monopoli perdagangan). Akhir abad ke-18 VOC
bangkrut dan dibubarkan. Indonesia diperintah oleh Kolonial Belanda dengan
gubernur jendral pertama Daendels yang sangat kejam. Rakyat dipaksa kerja rodi
membuat jalan sepanjang 1.000 km (dari Anyer–Panarukan), mendirikan pabrik
senjata di Semarang dan Surabaya juga membangun Pelabuhan Merak. Daendels
digantikan Jansens yang kemudian dikalahkan Inggris. Tahun 1816 Indonesia
dikembalikan ke Belanda, dengan Van den Bosch sebagai gubernur. Ia menerapkan
politik tanam paksa. Tujuannya untuk mengisi kas Belanda yang kosong.
Kekosongan kas dari bangsa Belanda dikarenakan kekalahan perang yang diperoleh
Belanda dari negara lain yang bersaing dalam bidang perdagangan.
Bangsa
Eropa pun saling bersaing dalam merebut wilayah wilayah Indonesia, pada awal
perjuangan bangsa Indonesia, perlawanan rakyat masih sangat sederhana dan belum
mempunyai kekuatan yang cukup, hal ini dikarenakan perjuangan perjuangan yang
masih bersifat kedaerahan dan masih menggunakan seseorang sebagai penggerak,
sehingga bila penggerak tersebut tewas perjuanganpun akan terhenti dan menunggu
pengggerak baru muncul, selain dari sistem perjuangan yang masih sederhana
persenjataan para pejuang juga sangat sederhana, merekamenggunakan alat
sederhana dalam berjuang hal tersebut membuat kekalahan dalam setiap kali
perang karena kekalahan dalam persenjataan dan juga tekhnologi.
Belum
adanya persatuan nasional membuat pengorbanan para pejuang seperti sia sia,
karena mereka masih berjuang dengan cara yang nekat tanpa banyak strategi perang. Pendidikan yang ada di Indonesia juga
masih rendah, rakyat Indonesia memang tidak boleh bersekolah oleh pemerintah
Belanda, karena bila banyak kaum terpelajar yang ada , maka pemerintah Belanda
akan mendapat banyak rintangan di Indonesia. Raja raja pada zaman sebelum tahun
1900 berperang secara gerilya, peperangan tersebut dikarenakan mereka lebih
mengenal medan pertempuran yang menjadi tanah mereka. kaum penajah tidak
kekurangan akal untuk menguasai Indonesia mereka melakukan upaya adu domba
dalam usaha untuk tetap menguasai Indonesia.
Pergerakan nasional adalah perjuangan yang
mengikutsertakan seluruh rakyat Indonesia. Latar belakang timbulnya pergerakan
nasional adalah rasa senasib dan sepenanggungan, penderitaan rakyat akibat
penjajahan, rakyat yang tidak mempunyai tempat mengadu nasib, adanya golongan
terpelajar yang sadar akan perjuangan, dan kemenangan Jepang melawan Rusia pada
tahun 1905. Sesudah tahun 1908 perjuangan banyak ditempuh dengan jalan
diplomasi. Kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908 disebabkan oleh beberapa hal
sebagai berikut.
1. Belum ada persatuan dan kesatuan di
seluruh Nusantara.
2. Perjuangan masih bersifat kedaerahan.
3. Kalah dalam persenjataan dan teknik
perang.
Tokoh penting pergerakan nasional antara
lain.
·
R. A.
Kartini lahir di Jepara 21 April 1879 Jawa Tengah. Menerbitkan buku Habis Gelap
Terbitlah Terang , cita-citanya ingin memajukan kaum wanita sederajat dengan
pria. Ia mendapat gelar pahlawan emansipasi wanita
·
Dewi
Sartika dari Jawa Barat. Ia mendirikan sekolah Kautaman Istri,
·
dr. Sutomo, pendiri Budi Utomo pada tangal 20
Mei 1908. BU adalah organisasi pergerakan nasional pertama maka kelahirannya
diabadikan sebagai hari kebangkitan nasional yaitu tanggal 20 Mei.
·
. K.H.
Dewantoro lahir tanggal 2 Mei di Yogyakarta dengan nama kecil R. Suwardi
Suryaningrat. Jasa beliau adalah sebagai berikut. Pendiri Indische Partij
bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusuma. Mereka bertiga dikenal dengan
nama Tiga Serangkai. IP berdiri tanggal 25 Desember 1912 di Bandung dengan
tujuan ingin mempersatukan Indonesia mencapai kemerdekaan. Pendiri Taman Siswa
tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta, organisasi pendidikan dan kebangsaan. Ia
mempunyai semboyan “Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri
handayani .” Karena jasa beliau di bidang pendidikan beliau mendapat gelar
Bapak Pendidikan Nasional. Dan tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari
Pendidikan Nasional.
·
Douwes
Dekker adalah mantan residen Lebak, ia menulis buku Max Havelaar dengan nama
samaran Multatuli. Isi buku menceritakan penderitaan rakyat selama 31 tahun
sewaktu dilaksanakan tanam paksa. Buku itu menggegerkan warga Belanda, akhirnya
tanam paksa dibubarkan. Douwes Dekker juga ikut mendirikan Indische Partij.
Tokoh lain yang ikut dalam pergerakan nasional adalah Saman Hudi (pendiri SDI)
dan Hos Cokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Ir. Soekarno,
dan kawan-kawan (pendiri PNI), dan Muh. Hatta (pendiri PI).
Setelah pergerakan Nasional muncul kemudian munculah
banyak mahasiswa mahasiswa Indonesia yang ingin merubah kehidupan bangsanya,
dengan gagasan gagasan mereka yang penting mereka mendorong agar rakyat bersatu
padu dalam upaya upaya pembentukan sebuah Nasional yang merdeka mereka
mencetuskan sebuah kongres yang diberi nama “Sumpah Pemuda”.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang
beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres
dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda. Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal
dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda
Kaum Betawi, dll.
Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan
Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang
organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong
hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di
Semarang
Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond Rapat
pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan
Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat
semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian
Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya,
ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa,
hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop Rapat kedua,
Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik
secara demokratis.
Rapat Ketiga, Gedung Indonesisch Huis Kramat Pada sesi
berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain
gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa
dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik
anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia”
karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh
peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh
para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Sumpah tersebut
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dari sumpah pemuda inilah awal
pergerakan pemuda Indoneisa semakin berkembang dan kelak akan menjadi senjata
untuk selalu bersaing dalam mendapatkan kemerdekaan Indonesia.
BAB
IV
PENUTUP
Dengan tangguhnya semangat pantang menyerah
yang dimiliki oleh setiap pemuda Indonesia membuat penyatuan bangsa menjadi
terlaksana, mereka yang telah iba melihat situasi politik yang tidak menentu
dan selalu menyengsarakan rakyat Indonesia, selain itu penindasan pun dirasa
semakin menyayat hati, penderitaan tersebut menjadi sesuatu yang sangat
memilukan dan seharusnya segera diakhiri.
Kaum
terpelajar yang kembali ke Indonesia kemudian mempunyai pemikiran dan sikap
untuk menentang dan menghancurkan penindasan penindasan tersebut. Pemikiran
tentang bentuk Nasional yang kuat telah membawa para pemuda kejalan yang benar
dalam pencapaian kemerdekaan Bangsa Indonesia, oleh karena itu mereka berupaya
untuk mengumpulkan kekuatan agar seluruh rakyat Indonesia mau bersatu dalam
rencana besar yang telah dibuat oleh para pimpinan pemuda Indonesia.
Semangat
sumpah pemuda seharusnya harus kita bawa hingga saat ini, karena hanya dengan
semangat itulah kita dapat membangun negara Indonesia yang besar dan disegani
oleh bangsa lain. Pembangunan yang saat ini sedang dilakukan seharusnya tidak
dinodai dengan tangan kotor kotor untuk memperkaya diri sendiri, tangan kotor
tersebut dapat mengurangi rasa nasionalisme yang dulu terbentuk dan hingga saat
ini masih ada dihati rakyat kita. Semangat untuk mengembangkan Indonesia
seharusnya kita jadikan tolak ukur agar tidak sering terjadi perpecahan suku
suku juga penduduk yang berada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar