Kebudayaan
Yang Berpengaruh Terhadap Kebudayaan Mesir
Mesir adalah sebuah negara yang berada di
daerah Afrika sebelah utara, negara ini adalah negara yang subur karena
merupakan wilayah sekitar lembah Sungai Nil, masyarakat mesir umunya tidak
menggunakan Sungai Nil untuk berdagang, hal ini dikarenakan di pinggiran sungai
Nil adalah tempat tempat yang curam dan banyak terdapat tebing tebing, orang
orang Mesir pandai dalam bidang Astronomi mereka dapat memprediksi banjir
tahunan yang terjadi di Sungai Nil. Bangsa Mesir juga sudah mempunyai
penanggalan dalam kegiatan pertanian, sehingga dapat diprediksi tentang waktu
waktu menanam. Dalam seni bangunan masyarakat Mesir juga pandai dan sudah dapat
membuat kuil kuil dan juga Piramida yang besar dan megah, sehingga tata kota
mereka pun menjadi sangat baik. Orang orang Mesir sudah mampu membuat karya
seni yang sangat baik, mereka sudah dapat membuat patung dan kemudian diukir. Dalam
bidang ilmu pengetahuan Mesir menjadi pusatnya karena mereka sudah
mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih maju daripada kerajaan lainnya,
mereka sudah dapat membuat kapal dari kayu kayu yang ada sehingga mereka
mempunyai angkatan laut yang baik pada masa itu, tugas angkatan perang di Mesir
sebagai pelindung masyarakat Mesir dari serangan kerajaan lain dari luar.
Peradaban
Mesir kuno berada dalam waktu yang sama dengan negara kota yang berada di
Mesopotamia, dikenal sebagai satu diantara peradaban tertua di dunia dan
dikenal dengan pengorganisasian negara dan paling maju dalam tatanan sosial
dijamannya. Fakta bahwa mereka telah menemukan tulisan/huruf. Namun,
masyarakat yang “beradab” ini, pada masa berlakunya “pemerintahan Fir’aun
(Pharaoh)” menggunakan system kafir yang disebutkan secara jelas, bahasa yang amat jelas dan lugas. Mereka
bersifat congkak, angkuh dengan kebanggaan diri, mengesampingkan dan mengutuk.
Dan akhirnya baik peradaban mereka yang maju, tatanan sosial politik bahkan
dengan tentara yang kuat sekalipun tidak bisa menyelamatkan ketika mereka
dihancurkan.
Karena mereka hidup dilembah sungai Nil yang
subur mereka hidup dengan cara berternak domba di padang rumput yang luas,
pertanian disekitar Sungai Nil adalah tumpuan masyarakat Mesir dan menjadi mata
pencaharian mereka. Dalam struktur masyarakat Mesir sudah mempunyai
pengorganisasian yang baik, mereka adalah salah satu peradaban yang hebat pada
masa itu, mereka menyembah banyak dewa dalam kepercayaan agamanya, dewa
dianggap sebagai kekuatan yang besar bagi mereka yang dapat melindungi mereka
dari ancaman ancaman yang datang raj di Mesir disebut dengan nama Firaun.
Kebudayaan orang Mesir sangat khas, hal ini disebabkan karena letak geografi
Mesir itu sendiri, Mesir berada didaerah laut tengah yang menjadi jalan bagi
banyak kerajaan dalam berbagai kepentingan, sehingga banyak kebudayaan yang
masuk, berkembang dan juga bercampur dengan kebudayaan asli itu sendiri.
Percampuran dari banyak kebudayaan ini juga mempengaruhi bahasa orang Mesir.
Mesir pernah dikuasai oleh Yunani tapi Budaya
Yunani tidak menggantikan
budaya asli Mesir. Penguasa dinasti Ptolemeus mendukung tradisi lokal untuk
menjaga kesetiaan rakyat. Mereka membangun kuil-kuil baru dalam gaya Mesir,
mendukung kultus tradisional, dan menggambarkan diri mereka sebagai firaun.
Beberapa tradisi akhirnya bergabung. Dewa-dewa Yunani dan Mesir disinkretkan sebagai dewa gabungan. Bentuk skulptur Yunani
Kuno juga memengaruhi motif-motif tradisional
Mesir.pada masa ini didirikan banyak bangunan bangunan untukmemperbaiki
pendidikan dan fasilitas umum, perpustakaan pun didirikan pada masa ini.
Terjadi perkembangan yang luar biasa di Mesir karena raja raja Mesir
memperbaiki sistem perdagangan mereka dan juga meningkatkan produksi pertanian.
Meskipun telah terus berusaha memenuhi tuntutan warga, dinasti Ptolemeus tetap
menghadapi berbagai tantangan, seperti pemberontakan, persaingan antar
keluarga, dan massa di Iskandariyah.
Mesir menjadi provinsi Kekaisaran
Romawi setelah Oktavianus berhasil mengalahkan Mark
Antony dan Ratu Cleopatra
VII dalam Pertempuran Actium. Romawi sangat memerlukan gandum dari Mesir,
dan legiun Romawi, dibawah kekuasaan praefectus
yang ditunjuk oleh kaisar, memadamkan pemberontakan, memungut pajak yang besar,
serta mencegah serangan bandit mesir dianggap sebagai gudang roti oleh bangsa
Romawi, karena produksi gandum mereka sangat besar dan hampir sama dengan
produksi gandum di Konstantinopel.. Pemerintahan lokal diurus dengan gaya
Romawi dan tertutup dari gaya Mesir asli. Pada pertengahan abad pertama, Kekristenan mulai mengakar di Iskandariyah. Agama
tersebut dipandang sebagai kultus lain yang akan diterima.
Kekristenan pada akhirnya dianggap sebagai
agama yang ingin menggantikan paganisme dan mengancam tradisi agama lokal, sehingga
muncul penyerangan terhadap orang-orang Kristen. Agama Kristen juga mempengaruhi
kebudayaan kerajaan Mesir pada waktu ituDisini kerajaan Romawi mulai meanamkan
kebudayaannya diMesir, mereka tidak menginginkan Mesir hilang dari kekuasaan
Romawi, sehingga segala upaya dilakukan untuk mempertahankan Mesir dari
serangan serangan bangsa bangsa luar.
Mesir juga pernah dikuasai oleh orang orang
muslim, hal ini terjadi ketika orang orang Arab datang dan melakukan invasi
pada negara ini. Mereka membawa serta ajaran agama Islam ke Mesir sehingga
kebudayaan Islam berkembang dan menjadi agama yang besar di Mesir, oleh karena
agama Islam masuk dengan tidak memaksa kemudian rakyat mesir menjadi simpati
dan memeluk agama Islam. Kebudayaan Mesir menjadi sangat maju karena disamping
letaknya yang strategis di daerah Laut merah, Mesir juga pernah beberapa kali
di invasi oleh kerajaan kerajaan lain, sehingga secara langsung budaya budaya
dan para penguasa itu akan ditanamkan di Mesir, membuat negara ini sebagai
negara yang mempunyai corak yang beragam dalam kehidupan masyarakatnya. Hingga
saat ini budaya Islam lah yang sangat terlihat di Mesir hal ini terlihat dari
banyaknya universita universitas yang didirikan di Mesir dan banyaknya pemeluk
Islam disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar