Total Tayangan Laman

Laman

Kamis, 07 Juni 2012

Mesir


Kebudayaan Yang Berpengaruh Terhadap Kebudayaan Mesir
Mesir adalah sebuah negara yang berada di daerah Afrika sebelah utara, negara ini adalah negara yang subur karena merupakan wilayah sekitar lembah Sungai Nil, masyarakat mesir umunya tidak menggunakan Sungai Nil untuk berdagang, hal ini dikarenakan di pinggiran sungai Nil adalah tempat tempat yang curam dan banyak terdapat tebing tebing, orang orang Mesir pandai dalam bidang Astronomi mereka dapat memprediksi banjir tahunan yang terjadi di Sungai Nil. Bangsa Mesir juga sudah mempunyai penanggalan dalam kegiatan pertanian, sehingga dapat diprediksi tentang waktu waktu menanam. Dalam seni bangunan masyarakat Mesir juga pandai dan sudah dapat membuat kuil kuil dan juga Piramida yang besar dan megah, sehingga tata kota mereka pun menjadi sangat baik. Orang orang Mesir sudah mampu membuat karya seni yang sangat baik, mereka sudah dapat membuat patung dan kemudian diukir. Dalam bidang ilmu pengetahuan Mesir menjadi pusatnya karena mereka sudah mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih maju daripada kerajaan lainnya, mereka sudah dapat membuat kapal dari kayu kayu yang ada sehingga mereka mempunyai angkatan laut yang baik pada masa itu, tugas angkatan perang di Mesir sebagai pelindung masyarakat Mesir dari serangan kerajaan lain dari luar.
Peradaban Mesir kuno berada dalam waktu yang sama dengan negara kota yang berada di Mesopotamia, dikenal sebagai satu diantara peradaban tertua di dunia dan dikenal dengan pengorganisasian negara dan paling maju dalam tatanan sosial dijamannya. Fakta bahwa mereka telah menemukan tulisan/huruf. Namun, masyarakat yang “beradab” ini, pada masa berlakunya “pemerintahan Fir’aun (Pharaoh)” menggunakan system kafir yang disebutkan secara jelas,  bahasa yang amat jelas dan lugas. Mereka bersifat congkak, angkuh dengan kebanggaan diri, mengesampingkan dan mengutuk. Dan akhirnya baik peradaban mereka yang maju, tatanan sosial politik bahkan dengan tentara yang kuat sekalipun tidak bisa menyelamatkan ketika mereka dihancurkan.
Karena mereka hidup dilembah sungai Nil yang subur mereka hidup dengan cara berternak domba di padang rumput yang luas, pertanian disekitar Sungai Nil adalah tumpuan masyarakat Mesir dan menjadi mata pencaharian mereka. Dalam struktur masyarakat Mesir sudah mempunyai pengorganisasian yang baik, mereka adalah salah satu peradaban yang hebat pada masa itu, mereka menyembah banyak dewa dalam kepercayaan agamanya, dewa dianggap sebagai kekuatan yang besar bagi mereka yang dapat melindungi mereka dari ancaman ancaman yang datang raj di Mesir disebut dengan nama Firaun. Kebudayaan orang Mesir sangat khas, hal ini disebabkan karena letak geografi Mesir itu sendiri, Mesir berada didaerah laut tengah yang menjadi jalan bagi banyak kerajaan dalam berbagai kepentingan, sehingga banyak kebudayaan yang masuk, berkembang dan juga bercampur dengan kebudayaan asli itu sendiri. Percampuran dari banyak kebudayaan ini juga mempengaruhi bahasa orang Mesir.
Mesir pernah dikuasai oleh Yunani tapi Budaya Yunani tidak menggantikan budaya asli Mesir. Penguasa dinasti Ptolemeus mendukung tradisi lokal untuk menjaga kesetiaan rakyat. Mereka membangun kuil-kuil baru dalam gaya Mesir, mendukung kultus tradisional, dan menggambarkan diri mereka sebagai firaun. Beberapa tradisi akhirnya bergabung. Dewa-dewa Yunani dan Mesir disinkretkan sebagai dewa gabungan. Bentuk skulptur Yunani Kuno juga memengaruhi motif-motif tradisional Mesir.pada masa ini didirikan banyak bangunan bangunan untukmemperbaiki pendidikan dan fasilitas umum, perpustakaan pun didirikan pada masa ini. Terjadi perkembangan yang luar biasa di Mesir karena raja raja Mesir memperbaiki sistem perdagangan mereka dan juga meningkatkan produksi pertanian. Meskipun telah terus berusaha memenuhi tuntutan warga, dinasti Ptolemeus tetap menghadapi berbagai tantangan, seperti pemberontakan, persaingan antar keluarga, dan massa di Iskandariyah.
Mesir menjadi provinsi Kekaisaran Romawi setelah Oktavianus berhasil mengalahkan Mark Antony dan Ratu Cleopatra VII dalam Pertempuran Actium. Romawi sangat memerlukan gandum dari Mesir, dan legiun Romawi, dibawah kekuasaan praefectus yang ditunjuk oleh kaisar, memadamkan pemberontakan, memungut pajak yang besar, serta mencegah serangan bandit mesir dianggap sebagai gudang roti oleh bangsa Romawi, karena produksi gandum mereka sangat besar dan hampir sama dengan produksi gandum di Konstantinopel.. Pemerintahan lokal diurus dengan gaya Romawi dan tertutup dari gaya Mesir asli. Pada pertengahan abad pertama, Kekristenan mulai mengakar di Iskandariyah. Agama tersebut dipandang sebagai kultus lain yang akan diterima.
 Kekristenan pada akhirnya dianggap sebagai agama yang ingin menggantikan paganisme dan mengancam tradisi agama lokal, sehingga muncul penyerangan terhadap orang-orang Kristen. Agama Kristen juga mempengaruhi kebudayaan kerajaan Mesir pada waktu ituDisini kerajaan Romawi mulai meanamkan kebudayaannya diMesir, mereka tidak menginginkan Mesir hilang dari kekuasaan Romawi, sehingga segala upaya dilakukan untuk mempertahankan Mesir dari serangan serangan bangsa bangsa luar.
Mesir juga pernah dikuasai oleh orang orang muslim, hal ini terjadi ketika orang orang Arab datang dan melakukan invasi pada negara ini. Mereka membawa serta ajaran agama Islam ke Mesir sehingga kebudayaan Islam berkembang dan menjadi agama yang besar di Mesir, oleh karena agama Islam masuk dengan tidak memaksa kemudian rakyat mesir menjadi simpati dan memeluk agama Islam. Kebudayaan Mesir menjadi sangat maju karena disamping letaknya yang strategis di daerah Laut merah, Mesir juga pernah beberapa kali di invasi oleh kerajaan kerajaan lain, sehingga secara langsung budaya budaya dan para penguasa itu akan ditanamkan di Mesir, membuat negara ini sebagai negara yang mempunyai corak yang beragam dalam kehidupan masyarakatnya. Hingga saat ini budaya Islam lah yang sangat terlihat di Mesir hal ini terlihat dari banyaknya universita universitas yang didirikan di Mesir dan banyaknya pemeluk Islam disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar