Total Tayangan Laman

Laman

Kamis, 14 Juni 2012

Pelapisan Masyarakat


Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatan stabil. Sehubunagan dengan ini maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dala pembentukannya mempunyai gejala yang sama. Pelapisan sosial ( Stratification ) adalah Sejumlah individu yang memiliki kedudukan ( status ) yang sama menurut ukuran masyarakatnya,dikatan berada dalam suatu lapisan atau stratum. Pitirim A. Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarakat sebagai berikut : "Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun bertingkat ( hierarchis ).
TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
1.      Proses tanpa kesengajaan
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu. Tetapi berjalan secara alamiah.
2.      Proses terjadinya dengan kesengajaan
Proses ini disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang di berikan kepada seseorang.Contoh : Organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besarm perkumpulan-perkumpulan resmi,dll. Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem :
1). Sistem Fungsional : Merupakan pembagian kerja kepada kependudukan yang ditingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2). Sistem skalar : Merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah keatas
PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut sifatnya sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup, Didalam sistem ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi.Kecuali ada hal-hal yang istimewa. Didalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan masyarakat adalah akarena kelahiran.Masyarakat terbagi dalam :
- Kasta Brahmana : Golongan-golongan pendeta - Kasta Ksatria : Golongan bangsawan - Kasta Waisya : Golongan yang di pandang lapisan menengah ketiga - Kasta Sudra : Golongan rakyat jelata - Paria : Golongan dari mereka yang tidak mempunyai kasta ( Gelandangan, peminta, dsb ). Sistem stratifikasi sosial yang tertutup biasa didalam masyarakat feodal atau masyarakat yang berdasarkan realisme.
2. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan di atasnya. Sistem seperti ini di pergunakan di INDONESIA jadi setiap orang bisa menduduki jabatan tertentu asalkan dia mampu. Pembagian pelapisan masyarakat :
1. Masyarakat terdiri dari kelas atas ( upper class) dan kelas bawah ( lower class )
2. Masyarakat terdiri atas 3 kelas ( uuper class ), middle class dan lower class.
3. Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas, kelas menengah, kelas menengah kebawah dan kelas bawah.Pendapat :
Pelapisan sosial yang ada di masyarakat seharusnya tidak jadi hambatan dan di jadikan alasan untuk tidak saling mengenal. Dewasa ini banyak sekali perbedaan yang mencolok antara lapisan atas dengan lapisan bawah , bahkan hak bagi lapisan bawah pun terkadang tidak di berikan dan di ambil oleh lapisan atas karena penyalahgunaan kekuasaan. Oleh sebab itu maka perlu adanya temu warga setiap seminggu sekali agar antara lapisan atas dan bawah saling mengenal dan tidak ada kecemburuan sosial. Yang sudah baik yang sering dilakukan yaitu kerja bakti setiap minggu,adanya sumbangan untuk lapisan bawah, saling tenggang rasa antara masyarakat harus di teruskan dan ditingkatkan.
BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Ada yang membag pelapisan masyarakat seperti berikut :
Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class). Semakin tinggi golongannya semakin sedikit orangnya.
Beberapa dicantumkan teori-teori tentang pelapisan masyarakat:

1) Aristoteles mengatakan bahwa didalam tiap-tiap Negara teradapat 3 unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada ditengah-tengahnya.

2) Prof. Dr. Selo Sumardjan Soemardi SH. MA. menyatakan: selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.

3) Vilfredo Pareto, sarjana Italia menyatakan bahwa ada dua kelas yang senanatiasa berbeda setiap waktu yaitu gol.Elite dan gol.Non Elite. Perbedaan watak, keahlian dan kapasitas.

4) Gaotano Mosoa, sarjana Italia, didalam “The Rulling class” menyatakan sebagai berikut :
Didalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah. Kelas pertama (pemerintah) lebih sedikit. Kelas kedua (diperintah) lebih banyak.

5) Karl Marx : Pada pokoknya ada dua macam didalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan dalam proses produksi.

Kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota masyarakat kedalam lapisan social sebagai berikut :

1) Ukuran kekayaan : barang siapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk kedalam lapisan sosial teratas. Seperti bentuk rumah, mobil pribadi dsb.

2) Ukuran kekuasaan : barang siapa yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas.

3) Ukuran kehormatan : orang yang paling disegani dan dihormati menduduki lapisan sosial teratas. Misalnya golongan tua atau orang yang berjasa kepada masyarakat.

4) Ukuran ilmu pengetahuan : seperti gelar kesarjanaan.
Ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan.

Opini : Setiap manusia dalam proses pembentukan pribadinya masing-masing itu dapat didukung dari dengan siapa ia sering bersosialisali dimana ia bersosialisasi dan bagaimana cara ia bersosialisasi. Ketika telah terbentuk pribadinya masing-masing maka terdapat pelapisan sosial yaitu perbedaan setiap masyarakat berdasarkan strata dan lapisan-lapisan kelas secara bertingkat yang kemudian disatukan dengan adanya persamaan derajat karena sejatinya manusia itu adalah sama dimata tuhan meskipun setiap profesi maupun jabatan yg mereka tanggung satu sama lain sangatlah berbeda jauh jika dilihat melalui pandangan ukuran manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar