Total Tayangan Laman

Laman

Minggu, 31 Januari 2021

UPACARA SERAH TERIMA JABATAN OSIS DAN MPK

 

UPACARA BENDERA HARI KAMIS TANGGAL 17 OKTOBER TAHUN 2019 SMAN 01

DIMULAI

1.     Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya.

2.     Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara

3.     Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin barisan yang paling kanan, dan dilanjutkan laporan ( menunggu sampai pemimpin upacara mengambil alih barisan )

4.     Pembina upacara memasuki lapangan upacara

5.     Penghormatan umum

6.     Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara bahwa upacara siap dilaksanakan

7.     Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya

8.     Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina upacara

9.     Pembacaan teks pancasila oleh Pembina upacara diikuti oleh seluruh peserta upacara

10.                        Pembacaan teks Undang-undang dasar 1945

11.                        Amanat Pembina upacara, barisan diistirahatkan

12.                        Pembacaan doa

13.                        Serah terima jabatan pengurus OSIS, masa bakti tahun 2018-2019 kepada pengurus OSIS masa bakti tahun 2019-2020,  dilanjutkan pelantikan pengurus OSIS dan MPK masa bakti 2019-2020.

                                                             i.      Pengurus OSIS dan MPK memasuki lapangan upacara

                                                           ii.      Pengambilan Janji pengurus OSIS dan MPK

                                                        iii.      Penandatanganan berita acara pelantikan

                                                        iv.      Penyerahan Bendera OSIS dari Ketua OSIS Lama Kepada Kepala Sekolah dan Diserahkan Kepada Ketua OSIS Baru

                                                           v.      Penyerahan Arsip Kepengurusan dari Ketua OSIS Lama Kepada Ketua OSIS Baru

                                                        vi.      Pengurus OSIS dan MPK meninggalkan lapangan upacara

14.                        Penghormatan kepada Pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara

15.                        Pembina upacara beserta staf dewan guru dan tamu undangan meninggalkan lapangan upacara

16.                        Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin barisan paling kanan

17.                        Pemimpin upacara meninggalkan lapangan upacara

18.                        Pengumuman pengumuman

Sabtu, 30 Januari 2021

SURAT REKOMENDASI TATAP MUKA UNTUK KB

 

KOP

 

 

 

 

SURAT REKOMENDASI

No : ………………………

 

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama               :   

Jabatan            : Kepala Desa 

 

Memberikan rekomendasi kepada :

Nama               :

Jabatan             : Kepala Sekolah

Unit Kerja       : KB Aisyiyah  

 

Bahwa dalam rencana pelaksanaan pelajaran tatap muka pada semester genap tahun 2020/2021, dengan mempertimbangkan Protokoler Kesehatan ( memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir dan jaga jarak ), maka saya memberikan rekomendasi kepada saudari (........)  sebagai Kepala Sekolah KB Aisyiyah.

Untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan baik dan bertanggungjawab, bila ada sesuatu hal yang terjadi disekolah karena Corona Virus Disease (COVID-19) pembelajaran tatap muka harus dihentikan sampai batas waktu tertentu.

 

Demikian surat rekomendasi ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

 

 

...............,         Januari  2021

Kepala Desa

 

 

 

...........................

Rabu, 27 Januari 2021

RPP Sejarah Peminatan Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

 

Sekolah                              : SMA N 1

Kelas / Semester                : XI / 1

Mata Pelajaran                   : Sejarah Peminatan

Pokok Materi                     : Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

Pertemuan ke-                    : 1- 2

Alokasi Waktu                   : 4 x 45 menit ( 2 x Pertemuan )

 

 

A.      Kompetensi Inti

 

KI-1  ( Sikap Religius ) dan KI-2 ( Sikap Sosial )

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

 Menghayati dan mengamalkan  perilaku  jujur,  disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

 

 

 

B.       Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian ( IPK )

Kompetensi Dasar

Indikator pencapaian Kompetensi

3.1  Menganalisis sistem pemerintahan,       sosial, ekonomi, dan kebudayaan  masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha untuk menentukan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.

 

3.1.1             Menjelaskan sistem pemerintahan  di kerajaan-kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

3.1.2      Menganalisis kehidupan sosial ekonomi di Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

3.1.3     Menganalisis kehidupan budaya           ( agama dan pendidikan) di Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

3.1.4        Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

3.1.5        Menunjukkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram Kuno bidang pemerinatahan, sosial, ekonomi dan budaya terhadap kehidupan masa kini.

 

4.1     Menyajikan warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan  masyarakat Indonesia pada masa  kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha yang berpengaruh pada  kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain.

 

4.1.1 Mampu menyajikan tentang warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan  masyarakat Indonesia pada masa  kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha yang berpengaruh pada  kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain.

 

 

C.       Tujuan Pembelajaran

Dengan penerapan model pembelajaran Discovery learning,Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan, siswa dapat menjelaskan sistem pemerintahan di kerajaan-kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno

 

D.      Materi Ajar

Fakta :

1. Arsitektur Candi

2. Isi Prasasti di Kerajaan Mataram Kuno

Konsep:

1. Kerajaan Sriwijaya

2. Kerajaan Mataram Kuno

Prinsip :

1. Sistem Pemerintahan

2. Sistem ekonomi

Prosedur :

1. Proses pergantian raja

                                       

 

E.       Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan                      :  Scientific learning

Model Pembelajaran        :  Discovery learning

Metode                             : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

 

F.        Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :

Alat :  LCD, Slide power point, Lembar Soal dan Lembar  observasi, Lembar intrumen tugas

Sumber belajar :

-       Soekmono, R. 2011. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, Yogyakarta: Kanisius

-       Notosusanto, Nugroho, dkk. 1995. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.

-       Bahan Ajar Workshop Kesejarahan, Guru Sejarah Tahun 2014. Kemendikbud

-        

Media : Power Point dan film

 

G.      Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan

Deskripsi

Alokasi waktu

Pendahuluan

·         Memberikan salam ( religius )

·         Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar serta kerapian berpakaian

·         Menanyakan kehadiran siswa ( absensi )

·         Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa

·         Menyampaikan topik pembelajaran hari ini tentang“Kerajaan Sriwijaya dan  Mataram”

·          Menyampaikan tujuan pembelajaranhari ini melalui power point

·         (Ice Breaking )

10 menit

Inti

 

·         Menayangkan gambar Candi Muara Takus dan Candi Borobudur melalui tayangan gambar  ( literasi )

·         Siswa mengamati gambar dan membaca buku paket maupun pelengkap.

·         (Disajikan tayangan yg mengandung persoalan )

 

·           Siswa  dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dibahas sesuai dengan tayangan gambar.

·           Guru memberikan permasalahan  apa arti penting keberadaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha terhadap semangat nasionalisme

·           Guru menanyakan arti penting pelestarian sumber-sumber sejarah bagi semangat nasionalisme.

( adi wiyata )

·        Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang.( collaborative )

·        Masing-masing kelompok diminta  untuk mencari informasi materi dengan membaca buku siswa/mencari di internet tentang kedatangan Islam ke Nusantara.

 

·        Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mendiskusikan materi tentang kedatangan Islam ke Nusantara.

Kelompok I      : Sistem pemerintahan kerajaan Sriwijaya

Kelompok  II    : Kondisi sosial dan ekonomi kerajaan Sriwijaya

Kelompok III   : Kondisi budaya ( agama dan pendidikan)

Kelompok IV   : Hasil-hasil kebudayaan

Kelompok V     : Pengaruh Sriwjayaterhadap perdagangan terhadap masa kini.

·        Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi kelompoknya.

·        Peserta didik membuat laporan hasil diskusi kelompoknya.

 

·         Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

·         Kelompok lain memberikan saran, masukan dan kritik kepada kelompok yang sedang maju ke depan.

 

·         Siswa dari kelompok satu dengan yang lain menyimpulkan hasil diskusi dan membuat ringkasan mengenai kondisi politik, ekonomi, sosial, dan hasil peninggalan kerajaan Sriwijaya

 

 

  65 menit

Penutup

·         Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang telah dibahas

·         Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

·         Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

·         Guru memberi tugas kepadasiswa untuk membuat karya tulis tentang peninggalan budaya kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno.

·         Mengucapkan salam

15 menit

 

 

Pertemuan Kedua

Kegiatan

Deskripsi

Alokasi waktu

Pendahuluan

·         Memberikan salam ( religius )

·         Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar serta kerapian berpakaian

·         Menanyakan kehadiran siswa ( absensi )

·         Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa ( religius )

·         Menyampaikan topik pembelajaran hari ini tentang“Kerajaan Sriwijaya dan  Mataram”

·          Menyampaikan tujuan pembelajaranhari ini melalui power point

·         (Ice Breaking )

10 menit

Inti

 

·         Menayangkan gambar Candi Borobudur dan Prambanan melalui tayangan gambar

·         Siswa mengamati gambar dan membaca buku paket maupun pelengkap. ( literasi )

·         (Disajikan tayangan yg mengandung persoalan )

 

·           Siswa  dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dibahas sesuai dengan tayangan gambar.

 

( creative, critical thinking )

·        Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang.

·        Masing-masing kelompok diminta  untuk mencari informasi materi dengan membaca buku siswa/mencari di internet tentang kedatangan Islam ke Nusantara.

·        Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mendiskusikan materi tentang kedatangan Islam ke Nusantara.

Kelompok I      : Sistem pemerintahan kerajaan Mataram Kuno

Kelompok  II    : Kondisi sosial dan ekonomi kerajaan Mataram Kuno

Kelompok III   : Kondisi budaya ( agama dan pendidikan)

Kelompok IV   : Hasil-hasil kebudayaan

Kelompok V     : Pengaruh Mataram Kuno terhadap perdagangan terhadap masa kini.

·        Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi kelompoknya.

·        Peserta didik membuat laporan hasil diskusi kelompoknya.

 

 

 

·         Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

·         Kelompok lain memberikan saran, masukan dan kritik kepada kelompok yang sedang maju ke depan.

·         Siswa dari kelompok satu dengan yang lain menyimpulkan hasil diskusi dan membuat ringkasan mengenai kondisi politik, ekonomi, sosial, dan hasil peninggalan kerajaan Mataram Kuno.

 

  65 menit

Penutup

·         Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang telah dibahas

·         Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

·         Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

·         Guru memberi tugas kepadasiswa untuk membuat karya tulis tentang peninggalan budaya kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno.

·         Mengucapkan salam

15 menit

 

 

 

H.      Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1.Tehnik Penilaian : Test  dan Non tes

2.Bentuk : Tes Lisan dan Instrumen

3.Pedoman Penskoran : terlampir

 


KISI KISI SOAL DAN KUNCI JAWABAN SOAL TES

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN

 

MATA PELAJARAN                        : SEJARAH                           

WAKTU                                             :20 MENIT

KELAS/ SEMESTER                                    : X1/ 1                                                            

JUMLAH SOAL                                : 5

TAHUN PELAJARAN                     : 2017-2018                                        

BENTUK SOAL                                : URAIAN

Kompetensi Inti                                              :

1.      Memahami,menerapkan dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

2.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

 

Kompetensi Dasar

Materi

Indikator

Ranah

No Soal

3.1. Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan  masyarakat Indonesia pada masa  kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha yang berpengaruh pada  kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

 

·      Kerajaan Sriwijaya

·      Kerajaan Mataram Kuno

 

1.Menganalisis tentang sistem pemerintahan kerajaan Sriwijaya

2. Menganalisis  Sistem ekonomi Kerajaan Mataram Kuno

3.Membedakan Sistem sosial Kerajaan Sriwijjaya dengan Kerajaan Mataram Kuno.

4. Mengidentifikasi hasil budaya Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram kuno

5. Menjelaskan upaya menjamin pengaruh perdagangan dan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.

C2

 

 

C4

 

 

C3

 

 

C2

 

 

 

C3

 

1

 

 

2

 

 

3

 

 

4

 

 

 

5

 

 

 

SOAL URAIAN :

1.      Jelaskan tentang pemerintahan kerajaan Sriwijaya  !

2.      Jelaskan   Sistem ekonomi Kerajaan Mataram Kuno!

3.      Bedakan Sistem sosial budaya Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram Kuno.!

4.      Sebutkan  hasil-hasil  budaya Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram kuno!

5.       Jelaskan upaya Kerajaan Sriwijaya untuk menjamin  pengaruh perdagangan dan kekuasaan di Asia Tenggara !

 

 

Kunci Jawaban :

1.      Penguasa Sriwijaya disebut dengan Dapunta Hyang atau Maharaja, dan dalam lingkaran raja terdapat secara berurutan yuvarāja (putra mahkota), pratiyuvarāja (putra mahkota kedua) dan rājakumāra (pewaris berikutnya)

2.      Kehidupan masyarakat Mataram umumnya bersifat agraris karena pusat Mataram terletak di pedalaman, bukan di pesisir pantai. Pertanian merupakan sumber kehidupan kebanyakan rakyat Mataram. Di samping itu, penduduk di desa (disebut wanua) memelihara ternak seperti kambing, kerbau, sapi, ayam, babi, dan itik. Sebagai tenaga kerja, mereka juga berdagang dan menjadi pengrajin.

3.      Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur. Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telah mendarah daging turut juga dalam pembangunan tersebut. Sedangkan Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) dalam rangka belajar agama Budha dari seorang guru besar yang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar India. Tetapi walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Budha, tidak banyak peninggalan purbakala seperti candi-candi atau arca-arca sebaga tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan.

4.      Kerajaan Sriwijaya hanya meninggalkan sedikit tinggalan purbakala di jantung negerinya di Sumatera. Sangat berbeda dengan Kerajaan Mataram kuno  di Jawa Tengah saat kepemimpinan wangsa Syailendra yang banyak membangun monumen besar; seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Borobudur. Candi-candi Budha yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal. Akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah.

5.      Upaya Sriwijaya untuk menjamin pengaruh  perdagangan bahari di Asia Tenggara berjalan seiring dengan perluasan Sriwijaya sebagai sebuah kemaharajaan bahari atau thalasokrasi. Dengan menaklukkan bandar pelabuhan negara tetangga  yang berpotensi sebagai pesaingnya, Sriwijaya secara otomatis juga melebarkan pengaruh dan wilayah kekuasaannya di berbagai kawasan. Sebagai kemaharajaan bahari, pengaruh Sriwijaya jarang masuk hingga jauh di wilayah pedalaman. Sriwijaya kebanyakan menerapkan kedaulatannya di kawasan pesisir pantai dan kawasan sungai besar yang dapat dijangkau armada perahu angkatan lautnya di wilayah Nusantara.

 

 

Pedoman penskoran

Nomor Soal

Skore

1

6

2

5

3

5

4

4

5

5

Total

25

 

RUMUS NILAI        :

 

NILAI = .          Jumlah skor                x 4

  Jumlah skor maksimal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kriteria penilaian

No.

SKOR

Nilai

1

3,66˂skor≤4,00

A

2

3,33˂skor≤3,66

A-

3

3,00˂skor≤3,33

B+

4

2,66˂skor≤3,00

B

5

2,33˂skor≤2,66

B-

6

2,00˂skor≤2,33

C+

7

1,66˂skor≤2,00

C

8

1,33˂skor≤1,66

C-

9

1,00˂skor≤1,33

D+

10

0.00˂skor˂1,00

D

 

Singorojo ,  Juli  2018



 

LAMPIRAN 3 :

KERAJAAN SRIWIJAYA (644,645M)

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Muara_Takus_temple.jpg/220px-Muara_Takus_temple.jpg      Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim dan melayu kuno yang berkembang di Sumatra yang merupakan perkembangan lanjutan dari kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Sumatra Selatan yang berdiri pada abad ke-7. Dalam bahasa Sansekerta, Sri artinya `bercahaya`, sedangkan wijaya artinya `kemenangan`.

     Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Kaum Tionghoa menyebutnya San Fo Si atau San Fo Qi. Di dalam bahasa Sansekerta disebut Yavadesh, dalam bahasa Pali disebut Javadesh. Orang Arab menyebutnya Zabag sedangkan orang Khmer menyebutnya Melayu.

a.        Lokasi Kerajaan

      Terletak di Sumatra Selatan, yaitu tepatnya di tepi Sungai Musi atau sekitar  kota Palembang sekarang.

 

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cf/Srivijaya_Empire_id.svg/250px-Srivijaya_Empire_id.svg.png

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.        Sumber Sejarah

Sumber Prasasti :

·           Prasasti Kedukan Bukit ==>> ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M.

Isi : perjalanan suci (Sidayatra) Dapunta Hyang berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang yang kemudian melakukan Maruatwanua. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah.

Description: http://anangpaser.files.wordpress.com/2012/02/prasasti_kedukan_bukit.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


·           Prasasti Talang Tuo ==>> Ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606 Saka / 684 M.

Isi : pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.

 

Description: http://img.jakp.st/new/trvl/pn700/CybrwQhp9eMiv5ZI/2h8ioohlc0sg0sgo4co00kws0.jpg
 

 

 

 

 


·           Prasasti Telaga Batu ==>Ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang berangka tahun 683 M.

Isi : kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap raja Sriwijaya dan melakukan kejahatan.

Description: https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRl64cNAt11Ms9bqKHWwNLdIxMfO8CegGstJ2hFcNFAi9ECO8DsoA
 

 

 

 

 

 

 

 

 


·           Prasasti Kota Kapur ==>> Ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka atau 686 M.

Isi : Sriwijaya berusaha untuk menaklukkan Bumi Jawa yang tidak setia kepada kerajaan Sriwijaya.

Description: http://3.bp.blogspot.com/-1iQG8TT2aQQ/T8eubR3wqjI/AAAAAAAAAOo/e-gJnaIyqCM/s1600/prasasti+kota+kapur.jpg

·           Prasasti Karang Berahi ==>> (686 M) Ditemukan di Jambi

Isi : penguasaan Sriwijaya atas daerah Jambi (tempat ditemukan prasasti ini).

Description: http://sugionosejarah.files.wordpress.com/2011/11/p-karang-berahi-2-cropb.jpg
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


·           Prasasti Palas Pasemah ==>> Ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.

Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQjHZR966Ak7fSdr8HIPQGMXsXiyi7tckRknXiSTjKHvjPiTHx3aIVlr4g-
 

 

 


Sumber Berita Asing :

·           Berita Cina ==>> Diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M. Menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga. Berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M. orang Cina menyebut Sriwijaya dengan sebutan San-Fo-Tsi dan Che-Li-Fo-Che.

 

·           Berita Arab ==>> Banyak orang Arab yang melakukan kegiatan perdagangan di Sriwijaya. Sehingga banyak juga bermunculan perkampungan-perkampungan Arab. Orang-orang Arab menyebut Sriwijaya dengan nama Zabaq, Sabay atau Sribusa.

·           Berita India ==>> Kerajaan Sriwijaya sudah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan India, seperti kerajaan Nalanda dan kerajaan Cholamandala.

·           Prasasti Nalanda

Isi : Raja Nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa berkenaan membebaskan 5 buah desa dari pajak. Sebagai gantinya kelima desa itu wajib membiayai para mahasiswa dari kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di kerajaan Nalanda. Raja sriwijaya bernam Balaputradewa dari dinasti Syailedra di Jawa Tengah yang terusir akibat kekalahannya melawan kakanya sendiri (Pramodawardani)

Description: https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRWcD-d16IP-_xbJlRkiFn0Ya2QBl1TP75zboBrOiFJ2R40H9J-Jd4sdFVc
 

 

 

 

 

 

 


·           Prasasti Ligor (775 M)

Isi : penguasaan wilayah Kra/tanah Genting Malaya dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran dan perdangangan di selat Malaka.

 

c.       Kehidupan Politik

      Sriwijaya merupakan kerajaan maritime (Sarwajala). Beberapa factor yang mendorong munculnya Sriwijaya sebagai kerajaan besar di Asia Tenggara.

v Palembang terletak di muara sungai Musi, sedangkan didepannya terletak pulau-pulau pelindung pelabuhan.

v Letaknya strategis di tepi jalan dagang nasinal dan internasional.

v Runtuhnya kerajaan Funan.

v Sriwijaya memiliki angkatan laut yang kuat.

Tiga syarat utama menjadi raja Sriwijaya :

1. Samraj ( Berdaulat atas rakyatnya )

2. Indratvam ( Memerintah seperti dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya )

3. Ekachatta ( Mampu melindungi seluruh rakyatnya )

 

Daftar silsilah para raja kerajaan Sriwijaya :

1. Dapunta Hyang Sri jayanegara ( Prasasti Kedukan Bukit 683 M, prasasti Talang Tuo 684 M )

2. Cri Indrawarman ( Berita China 724 M )

3. Rudra Wikrama ( Berita China 728 M )

4. Wishnu ( Prasasti Ligor 775 M )

5. Maharaja ( Berita Arab 851 M)

6. Balaputra Dewa ( Prasasti Nalanda 860 M )
7. Cri Udayadityawarman ( Berita China 960 M )
8. Cri Udayaditya ( Berita China 962 M )
9. Cri Cudamaniwarmadewa ( Berita China, 1003. Prasasti Leiden, 1044 M )
10. Maraviyatunggawarman ( Prasasti Leiden, 1044 M )
11. Cri Sanggrama Wijayatunggawarman ( Prasasti Chola, 1004 M )
Raja-raja yang berhasil diketahui keadaan masa pemerintahannya adala sebagai berikut :

 

1. Raja Dapunta Hyang

Berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke wilayah Jambi (Prasasti Kedukan Bukit), Tulang Bawang (Prasasti Pala Pasembah), Kedah (Berita I-Tsing), P. Bangka (Prasasti Ligor) Kra (Prasasti Ligor). Bercita-cita menjadikan sriwijaya sebagai kerajaan Maritim.


2. Raja Balaputra Dewa
  
ü Menggantikan raja Dharma sentru ( kakak dan ibu raja Balaputra Dewa ) yang tidak 

             memiliki keturunan.
  
ü Sriwijaya mengalami masa kejayaan dan berkembang sangat pesat.
  
ü Meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan.
  
ü Menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan diluar Indonesia ( Nalanda dan Chola )
  
ü Sriwijaya meenjadi pusat prdagangan dan penyebaran agama Budha di Asia

            Tenggara.


3. Raja Sanggrama Wiyattinggawarman
  
ü Sriwijaya menghadapi ancaman dari kerajaan Chola ( India ) yang berhasil menguasai  

    Sriwijaya pada masa raja Rajendra Chola.
   
ü Raja Sanggrama Wiyattunggawarman berhasil ditawan dan dibebaskan oleh Raja

     kulottungga I ( pengganti Rajendra Chola ).

       Sriwijaya pada mulanya tidak berada di Palembang, tetapi mungkin di Minanga Tamwan yaitu daerah pertemuan antara sungai Kampar kanan dengan sungai Kampar kiri. Karena keberhasilannya menguasai Palembang dan sekitarnya dan daerah ini dianggap lebih menguntungkan dan strategis. Maka pusat kerajaan dipindahkan dari Minanga Tamwan ke Palembang.


Pada abad ke 10 Sriwijaya mengalami kemunduran yang disebabkan oleh:

a.       Banyak daerah yang melepaskan diri ( menunjukkan lemahnya pertahanan Sriwijaya ).

b.      Terjadi beberapa serangan atas sriwijaya antara lain : dari Teguh Darmangsa (992), kerajaan Chola Mandala atas Semenanjung Melayu (1017), pusat kerajaan (1023) dan (1030), kerajaan singosari ( Kertanegara ) dan terakhir serangan dari Majapahit (1477).

 

 

d.        Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

      Penguasaan daerah pertama kali adalah Palembang, kemudian ibukota Sriwijaya dipindah dari Muara Takus ke Palembang. Dari sini Sriwijaya dengan mudah dapat menaklukan daerah-daerah di sekitarnya. Hingga dapat pula menguasai jalur perdagangan Selat Sunda, Selat Bangka, Selat Malaka dan Laut Jawa bagian barat.

 

 

e.         Hubungan Luar Negeri

      Kerajaan Sriwijaya dalam masa pemerintahannya telah menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan lain yang berada di luar wilayah Indonesia. Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan Nalanda di Benggala dibuktikan dengan adanya Prasasti Nalanda 860 M dan juga Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan Cholamandala di Pantai Timur India Selatan.

 

 

f.         Kehidupan Masyarakat

      Taraf kehidupan masyarakat kerajaan Sriwijaya semakin meningkat ketika pemerintahan Raja Balaputra Dewa. Melalui jalinan hubungan yang baik antara kerajaan-kerajaan sekitar. Seperti yang disebutkan dalam prasasti Nalanda.

 

g.        Kehidupan Ekonomi

      Sriwijaya terletak di tengah-tengah pelayaran perdagangan antara India dan Cina, sehingga membuat Sriwijaya menjadi transito dan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara. Terutama setelah dikuasainya Selat Malaka oleh kerajaan Sriwijaya.

 

 

h.        Kehidupan Budaya

       Kerajaan Sriwijaya dalam perjalanannya tidak memiliki peninggalan-peninggalan yang memberikan identitas kebudayaannya contohnya adalah benda-benda peninggalan yang terdapat di Bumah Bari.

 

i.          Kehidupan Agama

      Agama yang dianut oleh kerajaan Sriwijaya adalah agama Budha Mahayana. Dimana diceritakan di dalam berita Cina dan berita India, dimana kerajaan Sriwijaya dijadikan tempat belajar agama Budha dengan guru agama Budhanya yang bernama Dharmapala dan Sakyakirti.

 

j.          Mundurnya Kerajaan Sriwijaya

       Kemunduran kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh faktor politis dan faktor ekonomi.

Faktor Politis :

·           Munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga ingin menguasai dunia perdagangan membuat Sriwijaya terdesak contohnya adalah kerajaan Syam dan Cola Mandala.

·           Adanya serangan dari kerajaan-kerajaan di sekitar Sriwijaya

ü  Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarmadewa. Walaupun serangan tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.

ü  Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandala (India Selatan) yang terjadi pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan.

ü  Tahun 1068 Raja Wirarajendra dari Colamandala kembali menyerang Sriwijaya tetapi Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dan cukup kuat.

ü  Ekspedisi Pamalayu dari kerajaan Singosari.

ü  Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya.

·           Adanya perkembangan kerajaan Islam.

·           Banyaknya daerah kekuasaan yang melepaskan diri.

 

KERAJAAN  MATARAM (717-929M)

 

Kerajaan Mataram Kuno Dinasti Sanjaya

a.        Sumber Sejarah

o    Prasasti Canggal ==>> terdapat candra sangkala sruti indra rasa (654S) yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal berangka Tahun 732 M dalam bentuk Candrasangkala. Isi dari prasasti tersebut menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) yang merupakan agama Hindu beraliran Siwa di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanna yang kemudian digantikan oleh anak saudara perperempuanya Sanaha yang bernama Sanjaya.

·           Prasasti Mantyasih atau Balitung ==>> ditemukan di desa Kedu, berangka tahun 907 M. Menceritakan mengenai pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di Metyasih, karena telah berjasa besar terhadap Kerajaan serta memuat nama para raja-raja Mataram Kuno serta Sanjaya sebagai raja pertama.

·           Kitab Carita Parahyangan ==>> Menceritakan tentang hal-ikhwal silsilah raja-raja Sanjaya. Bahwa sanjaya adalah anak Sanaha saudara perempuan Sanna seorang raja Jawa.

 

b.        Kehidupan Politik

 

Silsilah raja-raja dari Dinasti Sanjaya :

1.        Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya

2.        Sri Maharaja Rakai Panangkaran

3.        Sri Maharaja Rakai Panunggalan

4.        Sri Maharaja Rakai Warak

5.        Sri Maharaja Rakai Garung

6.        Sri Maharaja Rakai Pikatan

7.        Sri Maharaja Rakai Kayuwangi

8.        Sri Maharaja Rakai Watuhumalang

9.        Sri Maharaja Rakai Watukura Diah Balitung

10.    Sri Maharaja Rakai Daksottama

11.    Sri Maharaja Dyah Tulodhong

12.    Sri Maharaja Dyah Wawa

13.    Mpu Sindok (Jatim)

 

c.         Kehidupan Sosial

      Hubungan antara kerajaan Mataram dinasti Sanjaya ini sangat erat dengan desa-desa di bawah pemerintahannya. Meskipun terdapat antara keadaan keraton dengan desa, tetapi rakyat tidak merasa diasingkan dari kalangan keraton. Sudah terdapat pembagian tugas dan administrasi kerajaan yang jelas. Peraturan-peraturan dan hukum yang dibuat oleh kerajaan harus ditaati oleh penduduk desa dan juga warga kerajaan. Karena untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

 

d.        Kehidupan Ekonomi

     Pada masa pemerintahan Kayuwangi dikembangan usaha-usaha untuk memajukan pertanian. Lalu pada masa Raja Balitung kehidupan perekonomian mulai dikembangkan, membangun pusat-pusat perdagangan. Disebutkan di dalam prasasti Purworejo dan prasasti Wonogiri diceritakan mengenai desa-desa yang telah dibebaskan dari beban pajak dengan syarat desa tersebut mampu menjamin kelancaran transportasi melalui sungai.

 

 

 

e.         Kehidupan Budaya

      Dinasti Sanjaya beragama Hindu dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa Tengah bagian utara. Candi-candi yang dibangun pada masa dinasti Sanjaya adalah candi di dataran tinggi Dieng. Kemudian pada masa kekuasaan Rakai Pikatan dibangun candi-candi Hindu yang lebih besar sprti Cndi Prambanan, Cndi Sambisari, Cndi Ratu Boko, dan Cndi Gdong Songo.

 

·           Dinasti Syailendra

a.        Sumber Sejarah

·           Prasasti Kalasan ==>> Berangka tahun 778 M, menceritakan tentang pendirian Candi Kalasan oleh Rakai Panagkaran atas permintaan keluarga Syailendra serta sebagai penghadiahan desa Kalasan untuk umat Budha.

·           Prasasti Klurak ==>> Berangka tahun 782 M, di daerah Prambanan. Menyebutkan tentang pembuatan Arca Manjusri yang merupakan perwujudan Sang Budha, Wisnu dan Sanggha. Prasasti ini juga menyebutkan nama raja yang berkuasa saat itu yang bernama Raja Indra.

·           Prasasti Ratu Boko ==>> Berangka tahun 865 M menyebutkan tentang kekalahan Raja Balaputra Dewa dalam perang saudara melawan kakaknya Pradhowardhani yang dibantu Rakai Pikatan dan melarikan diri ke Palembang dan berlindung di sana.

·           Prasasti Sojomerto ==>> Berasal dari pertengahan abad ke-7 itu berbahasa Melayu Kuno di desa Sojomerto, Kabupaten Pekalongan. Menjelaskan bahwa Dapunta Syailendra adalah penganut agamat Siwa.

 

b.        Kehidupan Politik

Silsilah raja-raja Dinasti Syailendra :

1.         Raja Bhanu

2.         Wisnu

3.         Indra

4.         Samaratungga

5.         Pramodhawardhani

6.         Balaputera Dewa

 

Ada yang berpendapat bahwa penguasa Mataram Kuno merupakan satu dinasti yaitu dinasti sanjaya berada di bawah dinasti Syailendra yang menyatakan bahwa gelar Rakai merupakan gelar bagi penguasa daerah sehingga pada awalnya didominasi Syailendra, baru setelah terjadi perkawinan politik antara Rakai Pikatan dan Pramudyawardani yang menyingkirkan Balaputra Dewa ke Sriwijaya dominasi beralih ke dinasti Sanjaya (pendapat ini didasari oleh prasasti Ratu Boko dan Prasasti Kalasan). Berikut adalah sisilah kekuasaan Satu dinasti :

 


Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya                                   Syailendra        

                                                                                           

Sri Maharaja Rakai Panangkaran                                         Bhanu   

                                                                                             

Sri Maharaja Rakai Panunggalan                                         Wisnu

                                                                                              

Sri Maharaja Rakai Warak                                                    Indra

                                                          

Sri Maharaja Rakai Garung                                               Samaratungga    CB

                                                    CP                                                                                                       

Sri Maharaja Rakai Pikatan                    Pramudyawardani                  Balaputra dewa        

                                                                                                  (Berpindah ke Palembang-sriwijaya)            

Sri Maharaja Rakai Kayuwangi                                                             

 


Sri Maharaja Rakai Watuhumalang

Sri Maharaja Rakai Watukura Diah Balitung

Sri Maharaja Rakai Daksottama

Sri Maharaja Dyah Tulodhong

Sri Maharaja Dyah Wawa

Mpu Sindok (Jatim)

 

      Setelah terjadi pernikahan antara Rakai Pikatan dan Pramudyawardani maka dapat dikatan kekuasaan mataram beralih dari dinasti Sylendra ke dinasti Sanjaya, sedangkan saudara pramudyawardani yaitu Balaputra Dewa melarikan diri ke Sriwijaya dan menjadi raja di Sriwijaya, sehingga kekuasaan Mataram selalu merasa terancam oleh keberadaan Sriwijaya. Setelah Mataram dipegang oleh Mpu Sindok kerajaan dipindah ke Jawa Timur sekaligus menjadi cikal bakal berdirnya kerajaan besar di jawa timur, alasan pemindahan mataram ke jawa timur adalah terjadinya bencana alam gunung merapi meletus, adanya sungai brantas sebagai sarana transportasi, daerah Jawatimur yang subur dan adanya ancaman dari Sriwijaya.

c.         Kehidupan Sosial

      Kehidupan social kerajaan Syailendra ini dapat dilihat dalam bentuk peninggalan candi, dimana para ahli menafsirkan  bahwa kehidupan social kerajaan Syailendra sudah teratur. Rakyat secara gotong-royong menyelesaikan pembuatan candi-candi.

 

d.        Kehidupan Budaya

       Dinasti Syailendra ini banyak meninggalkan candi-candi megah dan memiliki arti yang sangat besar  nilainya. Candi-candi yang sangat terkenal antara lain Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Sari dan Candi Sewu