Total Tayangan Laman

Laman

Sabtu, 24 Desember 2011

PENGEMBANGAN KURIKULUM




Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang ataumenciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
kurikulum, yaitu
1.      Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2.      Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.      Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.      Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.      Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum
Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.
Beberapa komponen dalam pengembangan kurikulum:
 Tujuan, sasaran dan kerangka program yang yang berisi perangkat asumsi landasan program, perangkat kemampuan lulusan yang merupakan sasaran pembentukan , serta garis – garis besar struktur kurikulum dengan perian eksplisit mengenai misi masing – masing komponen besarta alokasi sks nya.
 Cakupan materi berisi topik – topik inti yang bersifat esensial dan strategis untuk setiap kelompok mata kuliah serta proporsinya dalam keseluruhan materi kurikulum.
Prosedur pelaksanaan kurikulum berisi tentang ketentuan – ketentuan pokok tentang srategi belajar mengajar, model penyelenggaraan PPL, persyaratan malaksanakan tugas akhir bagi maha siswa.
Beberapa tahap dasar pendekatan teknologi pendidikan yang dipakai dalam pengembangan kurikulum :
Identifikasi tujuan
Pengembangan pengalaman belajar
Evaluasi terhadap keefektifan pengalaman belajar dalam pencapaian tujuan
Perbaikan pengalaman belajar berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan tujuan
Komponen – komponen yang ada dalam kurikulun menurut beberapa ahli :
Menurut Winecoff (1989)
1.      Tujuan
2.      Isi dan
3.      Organisasi
Menurut Zais (1976)
1.      Tujuan
2.      Isi
3.      Kegiatan belajar
4.      Evaluasi
Beberapa tahap yang harus dilalui pada rancangan pembelajaran tingkat sistem model Gagne dan Briggs (1979) yaitu:
 Analisi kebutuhan
Tujuan akhir dan prioritas
Analisis sumber
Hambatan
Alternatif
Sistem penyajian
1.      I. Prosedur pengembangan kurikulum
Langkah – langkah pengembangan kurikulum sebagai berikut :
1.      Menentukan model kurikulum
Terdiri dari komponen : rasional, tujuan, kompetensi, struktur kurikulum, deskripsi matakuliah dan silabus matakuliah.
1.      Penyebaran angket analisis kebutuhan
Mengumpulkan informasi dan menyebarkan angket analisis kebutuhan sebagai dasar uuntuk melakukan pengembangan.
1.      Menganalisis data hasil analisis kebutuhan
Data yang di analisis adalah data yang terkumpul dari hasil penyebaran angket
1.      Membuat produk kurikulum
Produk yang dihasilkan adalah kurikulum tersiri dari komponen – komponen dengan mengikuti model dan format yang telah ditentukan seperti pada langkah pertama.
1.      Validasi produk kurikulum
Hal ini bertujuan untuk menilai ketepatan isi, kejelasan bahasa, dan kemenarikan tampilan produk kurikulum.
1.      Mengevaluasi produk kurikulum
Untuk meningkatkan keefektifan, efisiensi dan kemenarikan.
1.      Menyusun produk akhir kurikulum
Hal ini disusun dengan mempertimbangkan data hasil evaluasiformatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar