Pengembangan kurikulum adalah istilah yang
komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Dalam
pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung
dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang,
seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur
masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan
prinsip-prinsip yang telah berkembang ataumenciptakan sendiri prinsip-prinsip
baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan
sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum
yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak
sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
kurikulum, yaitu
1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum
memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan,
strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa
komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan
dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat
(relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel
dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam
kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.
Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam
pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber
lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan
pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara
kualitas maupun kuantitas.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang
membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan
kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena
prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum
Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak
orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari
kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna
memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.
Beberapa komponen dalam pengembangan kurikulum:
Tujuan, sasaran
dan kerangka program yang yang berisi perangkat asumsi landasan program,
perangkat kemampuan lulusan yang merupakan sasaran pembentukan , serta garis –
garis besar struktur kurikulum dengan perian eksplisit mengenai misi masing –
masing komponen besarta alokasi sks nya.
Cakupan materi
berisi topik – topik inti yang bersifat esensial dan strategis untuk setiap
kelompok mata kuliah serta proporsinya dalam keseluruhan materi kurikulum.
Prosedur pelaksanaan kurikulum berisi tentang
ketentuan – ketentuan pokok tentang srategi belajar mengajar, model
penyelenggaraan PPL, persyaratan malaksanakan tugas akhir bagi maha siswa.
Beberapa tahap dasar pendekatan teknologi pendidikan
yang dipakai dalam pengembangan kurikulum :
Identifikasi tujuan
Pengembangan pengalaman belajar
Evaluasi terhadap keefektifan pengalaman belajar dalam
pencapaian tujuan
Perbaikan pengalaman belajar berdasarkan hasil
evaluasi sesuai dengan tujuan
Komponen – komponen yang ada dalam kurikulun menurut
beberapa ahli :
Menurut Winecoff (1989)
1. Tujuan
2. Isi dan
3. Organisasi
Menurut Zais (1976)
1. Tujuan
2. Isi
3. Kegiatan belajar
4. Evaluasi
Beberapa tahap yang harus dilalui pada rancangan
pembelajaran tingkat sistem model Gagne dan Briggs (1979) yaitu:
Analisi
kebutuhan
Tujuan akhir dan prioritas
Analisis sumber
Hambatan
Alternatif
Sistem penyajian
1. I. Prosedur pengembangan kurikulum
Langkah – langkah pengembangan kurikulum sebagai
berikut :
1. Menentukan model kurikulum
Terdiri dari komponen : rasional, tujuan, kompetensi,
struktur kurikulum, deskripsi matakuliah dan silabus matakuliah.
1. Penyebaran angket analisis kebutuhan
Mengumpulkan informasi dan menyebarkan angket analisis
kebutuhan sebagai dasar uuntuk melakukan pengembangan.
1. Menganalisis data hasil analisis kebutuhan
Data yang di analisis adalah data yang terkumpul dari
hasil penyebaran angket
1. Membuat produk kurikulum
Produk yang dihasilkan adalah kurikulum tersiri dari
komponen – komponen dengan mengikuti model dan format yang telah ditentukan
seperti pada langkah pertama.
1. Validasi produk kurikulum
Hal ini bertujuan untuk menilai ketepatan isi, kejelasan
bahasa, dan kemenarikan tampilan produk kurikulum.
1. Mengevaluasi produk kurikulum
Untuk meningkatkan keefektifan, efisiensi dan
kemenarikan.
1. Menyusun produk akhir kurikulum
Hal ini disusun dengan mempertimbangkan data hasil
evaluasiformatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar