Sosiologi pendidikan
adalah studi tentang institusi publik dan pengalaman-pengalaman individu
terkait pendidikannya. Sosiologi pendidikan terfokus pada pendidikan sekolah
pada masyarakat industri modern. Perspektif Teoritis Sosiologi Pendidikan
1.Political Arictmetic
Ini merupakan tardisi di
dalam sosiologi pendidikan yang dimulai oleh Hogben (1938). Beberapa karya
penting dalam tradisi ini, yaitu Glass, D. V. (1954) Social Mobility in
Britain, Floud, J., Halsey, A. H. and Martin, F. (1956) Social class and educational
opportunity,dan Floud, J., Halsey, A. H. and Martin, F. (1956) Social class and
educational opportunity. Seluruh karya tersebut focus pada kondisi di mana
struktus sekolah/pendidikan berimplikasi pada kesenjangan kelas di Inggris.
Karya-karya selanjutnya mencakup bahasan yang lebih luas, termasuk jender,
perbedaan etnik, dan perbedaan internasional. Para tokoh ini menggunakan Teori
Pilihan Rasional dan Teori Reproduksi Kultural sebagai dasar pemikirannya.
2.Struktural Fungsional
2.Struktural Fungsional
Struktural fungsional
percaya bahwa masyrakat akan mengarah pada titik ekuilinrium dan tatanan
sosial. Masyarakat diandaikan sebagai tubuh manusai yang setiap bagian saling
mendukung. Pendidikan dalam perspektif Struktural Fungsional diandaikan sebagai
ruang sosialisasi,. Sosialisasi adalah proses untuk menciptakan generasi baru
yang akan mempelajari pengetahuan, perilaku, dan nilai-nilai yang mereka
butuhkan sebagai warga negara yang produktif. Perspektif Struktural fungsional
dalam sosiologi pendidikan mengacu pada pemikiran Talcott Parsons.
3.Pendidikan dan Reproduksi Sosial
Perspektif ini adalah perkembangan dari
teori konflik, di mana masyarakat didasarkan atas eksploitasi, penindasan,
dominasi, dan subordinasi. Menurut perspektif ini, seluruh sistem pendidikan
adalah alat untuk menyebarkan ideology kelompok dominan. Sehingga, pendidikan
merupakan sarana untuk mencapai kemakmuran dan status seseorang. Ketika
seseorang gagal dalam mencapai tujuan itu, menurut mitos tersebut, adalah hanya
karena kesalannya sendiri.
4.Stukrur dan Agen
Pierre Bourdieu adalah tokoh dalam teori
reproduksi sosial ini. Bourdieu fokus pada dikotomi antara objektif dan
subjektif atau dalam istilah lain, struktur dan agen. Tokoh ini menggunakan
habitus (habitus), ranah (field), dan modal cultural (cultural capital) sebagai
kerangka berpikirnya.
Beberapa tokoh sosiologi pendidikan,
antara lain Basil Bernstein, Pierre Bourdieu, A. H. Hasley, James S Coleman,
dan lain sebagainya. Sosiologi pendidikan memberikan perspektif sosisologis
pada peran dan fungsi pendidikan di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar