Manusia
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar, kesadaran
manusia dapat disimpulkan dari kemampuannya dalam berpikir, berkehendak dan
merasa. Manusia menggunakan pikirannya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan,
dengan kehendaknya manusia dapat mengarahkan perilakunya, dan dengan
perasaannya manusia dapat mencapai kesenangannya. Sarana untuk memelihara dan
meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika, sedangkan sarana-sarana untuk
memelihara serta meningkatkan pola perilaku dan mutu kesenian dinamakan
estetika dan etika, apabila pembicaraan dibatasi pada logika, hal itu merupakan
ajaran yang menunjukan bagaimana manusia berpikir secara tepat dengan
berpedoman pada ide kebenaran.
secara
pendek dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang
selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya, unsure dalam ilmu pengetahuan yang bulat adalah
a. Pengetahuan
(Knowledge)
b. Tersusun
secara sistematis
c. Menggunakan
pemikiran
d. Dapat
dikontrol
Pengetahuan
adalah kesan dalam pikiran manusia yang merupakan hasil dari penggunaan panca
inderanya, yang berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions)
dan penerangan yang keliru (misionformations). Sangat penting untuk diketahui
bahwa pengetahuan berbeda dengan buah pikiran (ideas) karena tidak semua buah
pikiran merupakan pengetahuan, tidak semua buah pikiran memerlukan pembuktian
akan kebenarannya atau ketidakbenarannya, karena ada buah pikiran yang semata
mata merupakan kelakar dan angan angan manusia biasa.
Sumber : SOSIOLOGI SUATU PENGENTAR
:Prof. Dr. Soerjono Soekanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar