Total Tayangan Laman

Laman

Minggu, 14 April 2013

Fase I & II Ilmu Antropologi



Fase perkembangan Ilmu Antrophologi fase I terjadi sebelum tahun 1800 yaitu ketika orang Eropa mulai beranjak keluar dan mendatangi benua benua yang adaa dibumi, pengalaman mereka yang diperoleh ketika berkunjung ke daerah daerah asing mereka curahkan dalam catatan catatan yang terperinci. Mereka mencatat tentang kebiasaan kebiasaan yang ada di masyarakat masyarakat, selain itu mereka juga  melihat perkembangan budaya budaya agar dapat dibandingkan dan dipelajari sehingga pada suatu waktu dapat bermanfaat bagi kemakmuran mereka. Orang orang yang melakukan penelitian penelitian tu diantaranya para pelaut, pendeta, dan para pengelana. Penelitian tentang kebiassaaan, adat istiadat serta ciri ciri fisik lainnya mulai dicatat dan dikelompokan serta dibuat dalam suatu buku buku, kemudian munculah ilmu Etnografi (Yunani ethnos = rakyat dan graphia = tulisan) yaitu ilmu tentangstrategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi. juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis,  komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka. Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya mansia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi.
Fase keII terjadi pada pertengahan abad 19 dari buku buku dan catatan catatan dari para penjelajah yang berada diluar Eropa muncul karangan karangan tentang Etnografi yang mempunyai dasar tentang evolusi mayarakat yang mempunyai gambaran bahwa masyarakat berkembang dari tingkat sederhana hingga menjadi komplek, pada masa ini orang Eropa mempunyai pemikiran bahwa orang yang ada diluar Eropa adalah masyarakat primtif kemudian munculah upaya pengklasifikasian masyarakat menurut tingkat evolusinya dan kemudian memunculkan iLmu baru yaitu Antrophologi yang mempelajari tentang budaya dan ciri fisik yang ada dimasyarakat.

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar