Fase perkembangan Ilmu Antrophologi fase I terjadi sebelum tahun 1800
yaitu ketika orang Eropa mulai beranjak keluar dan mendatangi benua benua yang
adaa dibumi, pengalaman mereka yang diperoleh ketika berkunjung ke daerah
daerah asing mereka curahkan dalam catatan catatan yang terperinci. Mereka mencatat
tentang kebiasaan kebiasaan yang ada di masyarakat masyarakat, selain itu
mereka juga melihat perkembangan budaya
budaya agar dapat dibandingkan dan dipelajari sehingga pada suatu waktu dapat
bermanfaat bagi kemakmuran mereka. Orang orang yang melakukan penelitian
penelitian tu diantaranya para pelaut, pendeta, dan para pengelana. Penelitian tentang
kebiassaaan, adat istiadat serta ciri ciri fisik lainnya mulai dicatat dan
dikelompokan serta dibuat dalam suatu buku buku, kemudian munculah ilmu
Etnografi (Yunani ethnos
= rakyat dan graphia = tulisan) yaitu ilmu tentangstrategi
penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi
dan beberapa cabang sosiologi. juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat,
kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal,
karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka.
Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat
dan budaya mansia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui pengamatan
partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan
keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang,
sebuah ethnos) melalui tulisan Dalam biologi, jenis studi ini disebut
"studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan
sebagai sinonim umum untuk "etnografi.
Fase keII terjadi pada pertengahan abad 19 dari buku buku dan catatan
catatan dari para penjelajah yang berada diluar Eropa muncul karangan karangan
tentang Etnografi yang mempunyai dasar tentang evolusi mayarakat yang mempunyai
gambaran bahwa masyarakat berkembang dari tingkat sederhana hingga menjadi
komplek, pada masa ini orang Eropa mempunyai pemikiran bahwa orang yang ada
diluar Eropa adalah masyarakat primtif kemudian munculah upaya
pengklasifikasian masyarakat menurut tingkat evolusinya dan kemudian
memunculkan iLmu baru yaitu Antrophologi yang mempelajari tentang budaya dan
ciri fisik yang ada dimasyarakat.