Ketika
agama islam mulai masuk dan berkembang di jawa yang ditandai munculnya kerajaan
Demak sebagai kerajaan Islam pertama di pulau jawa, masyarakat pun mulai
menimba ilmu dan kebudayaan islam yang mulai dijadikan priporitas Raden Fatah
sebagai penguasa Demak. Raden Fatah yang dibantu oleh para Walisanga kemudian
mendirikan padepokan-padepokan serta pondok-pondok pesantren untuk mengajarkan
masyarakat jawa tentang kebudayaannya dengan cara cara yang telah dijelaskan
diatas, selain itu sebagai penguasa kerajaan Islam yang besar dan tangguh dan
demi meluaskan ajarannya Raden Fatah kemudian melakukan penakhlukan-penakhlukan
ke sejumlah tempat- tempat serta pelabuhan yang berada di PulaU Jawa seperti di
Kendal, Pekalongan, Tegal dan masih banyak lagi.
Ketika
beliau melakukan perluasan wilayah didaerah daerah pesisir utara jawa, adiknya
yang bernama Sunan Katong turut serta dalam melakukan perluasan wilayah
tersebut. Wilayah yang ditakhlukan pertama kali adalah wilayah yang sekarang
diberi nama Kendal dan Kaliwungu, disetiap daerahnya kemudian ditempatkan satu
orang yang mempunyai kemampuan untuk menjadi wakil pemerintahan. Kemudian
karena Kendal berdekatan dengan kerajaan Demak , maka Sunan Katong diberi
mandat mengajarkan Agama Islam di daerah Kendal, Kaliwungu dan daerah
sekitarnya., kedatangan suNAN Katong ini diperkirakan pada tahun 1513, jadi
agama Islam masuk ke daerah Kabupaten Kendal pada tahun tersebut. Namun
penyebaran Agama Islam di Kendal tidak semudah yang diperkirakan, hal ini
karena wilayah Kendal merupakan salah satu basis Agama Hindu yang sangat kuat.
Sampai
saat ini didaerah Kendal masih sering ditemukan benda-benda yang berasal dari
zaman Hindu, selain benda yang ditemukan lewat penggalian para arkeolog, sampai
saat ini juga masih berdiri candi-candi serta runtuhan tempat ibadah yang
berasal dari zaman kerajaan Hindu. Perlawanan pun juga banyak terjadi didaerah
pedalaman Kendal, seperti yang diceritakan bahwa sunan Katong yang akan
mengajarkan Islam di daerah Kaliwungu mendapat tentangan dari seorang petinggi
kerajaan majapahit yang di tempatkan di Kaliwungu bernama Pakuwojo, selain sebagai petinggi dari
kerajaan Majapahit beliau juga dianggap sebagai salah satu pemuka agama.
Kepribadian yang kokoh dan kuat yang dimiliki oleh Pakuwojo membuat beliau
mampu mempertahankan prinsip, terlebih soal agama dan keyakinan yang
disampaikannya kepada masyarakat kaliwungu. Pakuwojo juga melakukan
pertentangan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Katong, para peneteang Islam ini
mau masuk kedalam ajaran Agama Islam bila kesaktian yang dimiliki penyebar
Islam lebih tinggi dari kemampuan dan kesaktian Pakuwojo.
Namun
pada akhirnya dengan kemampuan yang dimiliki oleh Sunan Katong dan para
pengikutnya, maka Pakuwojo yang sakti dan kokoh pendiriannya pun masuk dan memeluk
agama Islam. Kemudian murid dari Sunan Katong semakin bertambah banyak dan
agama Islam pun mulai menyebar ke wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten
Kendal (Sekarang). Dengan masih lekatnya masyarakat daerah Kendal bagian
selatan dengan agama Hindu yang sebelumnya dipeluk oleh masyarakat, maka siasat
yang digunakan para penyebarnya pun sama dengan siasat yang digunakan oleh
sunan Kalijaga, yaitu dengan mengisi ritual keagamaan para pemeluk Hindu dengan
memasukan unsur religi Islam. Cara pengajaran agama Islam dengan metode
tersebut sangat berhasil untuk menjadikan daerah Kabupaten Kendal sebagai
wilayah Islam yang besar, namun imbas dari cara tersebut adalah ketidakaslian
ajaran Islam seperti yang ada didaerah asal Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar