Total Tayangan Laman

Laman

Jumat, 03 Oktober 2014

Islam Masuk Ke Kendal

Ketika agama islam mulai masuk dan berkembang di jawa yang ditandai munculnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di pulau jawa, masyarakat pun mulai menimba ilmu dan kebudayaan islam yang mulai dijadikan priporitas Raden Fatah sebagai penguasa Demak. Raden Fatah yang dibantu oleh para Walisanga kemudian mendirikan padepokan-padepokan serta pondok-pondok pesantren untuk mengajarkan masyarakat jawa tentang kebudayaannya dengan cara cara yang telah dijelaskan diatas, selain itu sebagai penguasa kerajaan Islam yang besar dan tangguh dan demi meluaskan ajarannya Raden Fatah kemudian melakukan penakhlukan-penakhlukan ke sejumlah tempat- tempat serta pelabuhan yang berada di PulaU Jawa seperti di Kendal, Pekalongan, Tegal dan masih banyak lagi.
Ketika beliau melakukan perluasan wilayah didaerah daerah pesisir utara jawa, adiknya yang bernama Sunan Katong turut serta dalam melakukan perluasan wilayah tersebut. Wilayah yang ditakhlukan pertama kali adalah wilayah yang sekarang diberi nama Kendal dan Kaliwungu, disetiap daerahnya kemudian ditempatkan satu orang yang mempunyai kemampuan untuk menjadi wakil pemerintahan. Kemudian karena Kendal berdekatan dengan kerajaan Demak , maka Sunan Katong diberi mandat mengajarkan Agama Islam di daerah Kendal, Kaliwungu dan daerah sekitarnya., kedatangan suNAN Katong ini diperkirakan pada tahun 1513, jadi agama Islam masuk ke daerah Kabupaten Kendal pada tahun tersebut. Namun penyebaran Agama Islam di Kendal tidak semudah yang diperkirakan, hal ini karena wilayah Kendal merupakan salah satu basis Agama Hindu yang sangat kuat.
Sampai saat ini didaerah Kendal masih sering ditemukan benda-benda yang berasal dari zaman Hindu, selain benda yang ditemukan lewat penggalian para arkeolog, sampai saat ini juga masih berdiri candi-candi serta runtuhan tempat ibadah yang berasal dari zaman kerajaan Hindu. Perlawanan pun juga banyak terjadi didaerah pedalaman Kendal, seperti yang diceritakan bahwa sunan Katong yang akan mengajarkan Islam di daerah Kaliwungu mendapat tentangan dari seorang petinggi kerajaan majapahit yang di tempatkan di Kaliwungu bernama  Pakuwojo, selain sebagai petinggi dari kerajaan Majapahit beliau juga dianggap sebagai salah satu pemuka agama. Kepribadian yang kokoh dan kuat yang dimiliki oleh Pakuwojo membuat beliau mampu mempertahankan prinsip, terlebih soal agama dan keyakinan yang disampaikannya kepada masyarakat kaliwungu. Pakuwojo juga melakukan pertentangan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Katong, para peneteang Islam ini mau masuk kedalam ajaran Agama Islam bila kesaktian yang dimiliki penyebar Islam lebih tinggi dari kemampuan dan kesaktian Pakuwojo.

Namun pada akhirnya dengan kemampuan yang dimiliki oleh Sunan Katong dan para pengikutnya, maka Pakuwojo yang sakti dan kokoh pendiriannya pun masuk dan memeluk agama Islam. Kemudian murid dari Sunan Katong semakin bertambah banyak dan agama Islam pun mulai menyebar ke wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Kendal (Sekarang). Dengan masih lekatnya masyarakat daerah Kendal bagian selatan dengan agama Hindu yang sebelumnya dipeluk oleh masyarakat, maka siasat yang digunakan para penyebarnya pun sama dengan siasat yang digunakan oleh sunan Kalijaga, yaitu dengan mengisi ritual keagamaan para pemeluk Hindu dengan memasukan unsur religi Islam. Cara pengajaran agama Islam dengan metode tersebut sangat berhasil untuk menjadikan daerah Kabupaten Kendal sebagai wilayah Islam yang besar, namun imbas dari cara tersebut adalah ketidakaslian ajaran Islam seperti yang ada didaerah asal Islam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar