Total Tayangan Laman

Laman

Minggu, 12 Oktober 2014

Proposal Makrab

PROPOSAL MAKRAB
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP VETERAN SEMARANG
I.              Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah Malam Keakraban Menyambut Mahasiswa Baru

II.           Tema Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah “ Mempersiapkan Mahasiswa Sejarah Untuk Membangun  Indonesia “.

III.        Latar Belakang
Untuk mempererat rasa kekeluargaan dan rasa kebersamaan sesama mahasiswa, khusunya mahasiswa jurusan pendidikan sejarah di IKIP Veteran Semarang, maka dibutuhkan suatu wadah yang mampu untuk mewujudkannya. Malam keakraban dan penyambutan mahasiswa baru ini merupakan suatu perkenalan sesama mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, mendekatkan diri dan memperkenalkan organisasi UKM sejarah serta para alumni –alumni pendahulu. Dalam malam keakraban ini suasana keakraban sesama mahasiswa dari jurusan pendidikan sejarah dapat merasakannya, terlebih mahasiswa angkatan baru. Dengan kegiatan ini, mahasiswa jurusan pendidikan sejarah diharapkan akan memiliki cita-cita, jiwa dan semangat belajar yang tinggi dengan tetap mengingat jatidirinya sebagai putra-putri generasi penerus. Semakin majunya Iptek diharapakan tidak membuat generasi-generasi penerus lupa akan kebudayaannya, sehingga terciptalah mahasiswa IKIP Veteran khususnya jurusan pendidikan sejarah yang tinggi ilmu, tinggi budaya, dan tinggi iman.

Senin, 06 Oktober 2014

Cara Membuat Garis Bawah Kop Surat dengan Ms Office 2007

Cara Membuat Garis Bawah Kop Surat dengan Ms Office 2007
-Buka Ms Office anda,

-Tulis kop surat sesuai keperluan setelah selesai,

-Lihat menu di “(paragraph)” kemudian klik “Bottom Border” 


-Kemudian klik pilihan yang berupa tanda kebawah


-Pilih “border and shading”
 Pilih “Border”

  Tentukan “Style” nya

  

 Tentukan besar kecilnya garis pada pilihan “ Width”


  Setelah selesai semua lalu Klik “Ok”

Sabtu, 04 Oktober 2014

Sampul Abstraksi

ABSTRAKSI

PENGARUH AGAMA ISLAM TERHADAP
KEBUDAYAAN DAN TRADISI JAWA
DI  KECAMATAN SINGOROJO
KABUPATEN KENDAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan




Oleh  :
Nama             : Jati Hemawan
NPM               : 10140001
                                      Jurusan          : Pendidikan Sejarah 

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
VETERAN SEMARANG

2014

Jumat, 03 Oktober 2014

Islam Masuk Ke Kendal

Ketika agama islam mulai masuk dan berkembang di jawa yang ditandai munculnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di pulau jawa, masyarakat pun mulai menimba ilmu dan kebudayaan islam yang mulai dijadikan priporitas Raden Fatah sebagai penguasa Demak. Raden Fatah yang dibantu oleh para Walisanga kemudian mendirikan padepokan-padepokan serta pondok-pondok pesantren untuk mengajarkan masyarakat jawa tentang kebudayaannya dengan cara cara yang telah dijelaskan diatas, selain itu sebagai penguasa kerajaan Islam yang besar dan tangguh dan demi meluaskan ajarannya Raden Fatah kemudian melakukan penakhlukan-penakhlukan ke sejumlah tempat- tempat serta pelabuhan yang berada di PulaU Jawa seperti di Kendal, Pekalongan, Tegal dan masih banyak lagi.
Ketika beliau melakukan perluasan wilayah didaerah daerah pesisir utara jawa, adiknya yang bernama Sunan Katong turut serta dalam melakukan perluasan wilayah tersebut. Wilayah yang ditakhlukan pertama kali adalah wilayah yang sekarang diberi nama Kendal dan Kaliwungu, disetiap daerahnya kemudian ditempatkan satu orang yang mempunyai kemampuan untuk menjadi wakil pemerintahan. Kemudian karena Kendal berdekatan dengan kerajaan Demak , maka Sunan Katong diberi mandat mengajarkan Agama Islam di daerah Kendal, Kaliwungu dan daerah sekitarnya., kedatangan suNAN Katong ini diperkirakan pada tahun 1513, jadi agama Islam masuk ke daerah Kabupaten Kendal pada tahun tersebut. Namun penyebaran Agama Islam di Kendal tidak semudah yang diperkirakan, hal ini karena wilayah Kendal merupakan salah satu basis Agama Hindu yang sangat kuat.
Sampai saat ini didaerah Kendal masih sering ditemukan benda-benda yang berasal dari zaman Hindu, selain benda yang ditemukan lewat penggalian para arkeolog, sampai saat ini juga masih berdiri candi-candi serta runtuhan tempat ibadah yang berasal dari zaman kerajaan Hindu. Perlawanan pun juga banyak terjadi didaerah pedalaman Kendal, seperti yang diceritakan bahwa sunan Katong yang akan mengajarkan Islam di daerah Kaliwungu mendapat tentangan dari seorang petinggi kerajaan majapahit yang di tempatkan di Kaliwungu bernama  Pakuwojo, selain sebagai petinggi dari kerajaan Majapahit beliau juga dianggap sebagai salah satu pemuka agama. Kepribadian yang kokoh dan kuat yang dimiliki oleh Pakuwojo membuat beliau mampu mempertahankan prinsip, terlebih soal agama dan keyakinan yang disampaikannya kepada masyarakat kaliwungu. Pakuwojo juga melakukan pertentangan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Katong, para peneteang Islam ini mau masuk kedalam ajaran Agama Islam bila kesaktian yang dimiliki penyebar Islam lebih tinggi dari kemampuan dan kesaktian Pakuwojo.

Namun pada akhirnya dengan kemampuan yang dimiliki oleh Sunan Katong dan para pengikutnya, maka Pakuwojo yang sakti dan kokoh pendiriannya pun masuk dan memeluk agama Islam. Kemudian murid dari Sunan Katong semakin bertambah banyak dan agama Islam pun mulai menyebar ke wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Kendal (Sekarang). Dengan masih lekatnya masyarakat daerah Kendal bagian selatan dengan agama Hindu yang sebelumnya dipeluk oleh masyarakat, maka siasat yang digunakan para penyebarnya pun sama dengan siasat yang digunakan oleh sunan Kalijaga, yaitu dengan mengisi ritual keagamaan para pemeluk Hindu dengan memasukan unsur religi Islam. Cara pengajaran agama Islam dengan metode tersebut sangat berhasil untuk menjadikan daerah Kabupaten Kendal sebagai wilayah Islam yang besar, namun imbas dari cara tersebut adalah ketidakaslian ajaran Islam seperti yang ada didaerah asal Islam. 

Simbol dan Makna dalam acara Selamatan

Masyarakat Jawa tidak lepas dari sesuatu yang berhubungan dengan ritual tradisi, baik sebelum dilahirkan maupun setelah meninggal, dalam perkembangannya masyarakat menggunakan perlengkapan tertentu dalam ritual tradisi yang biasanya disebut Uborampe, berikut ini adalah beberapa perlengkapan yang digunakan yang juga mempunyai makna bagi masyarakat Jawa :

a. Tumpeng
Masyarakat Jawa menggunakan Tumpeng sebagai salah satu perlengkapan dalam setiap ritualnya, tumpeng ini melambangkan suatu cita-cita yang sangat besar yang dimiliki oleh masyarakat, Tumpeng juga menjadi sebagai salah satu wujud permohonan kepada Allah SWT.

b. Sega/ Nasi
Nasi digunakan sebagai bahan pelengkap dalam suatu ritual, dengan warna yang putih bersih Nasi mempunyai Makna bahwa dalam setiap doa yang dilakukan oleh masyarakat Jawa bersifat bersih dan suci.

c. Ingkung
Merupakan suatu pelengkapa yang biasanya berupa masakan ayam yang utuh, Ingkung ini mempunyai makna, bahwa masyarakat dalam berdoa harus dalam keadaan pasrah kepada Allah SWT.

d. Jenang dan Bubur
Merupakan salah satu bahan pelengkap dalam banyak tradisi yang ada di masyarakat Jawa, jenang dan bubur mempunyai banyak jenis diantaranya jenang atau bubur abang dan putih, makna dari jenang dan bubur ini adalah agar masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam kehidupannya dapat bersatu untuk beribadah kepada Allah SWT.

e. Ketupat
Merupakan salah satu Uborampe yang ada pada saat Hari Raya Idul Fitri, Ketupat ini mempunyai makna bahwa didalam hari kemenangan manusia harus membersihkan hati dan bersedia meminta maaf kepada masyarakat lainnya.


dari berbagai sumber